Image of Petisi 50?

Book (Buku)

Petisi 50?



Pada pembukaan Rapim ABRI di Pekanbaru tanggal 27 Maret 1980, Presiden Soeharto mengatakan bahwa ABRI telah mengikat janji untuk tidak mengubah Pancasila dan UUD 1945, dan sebagai kekuatan sosial-politik ABRI harus benar-benar pandai memilih partner hubungan politik yang tidak meragukan Pancasila dan UUD 1945. Pidato tersebut diulang-ulang presiden dalam beberapa kesempatan, seperti pada peringatan hari jadi Kopassandha 16 April 1980. Pidato-pidato ini kemudian mendapat tanggapan yang besar, bahkan muncul apa yang dikenal dengan "Petisi 50". Dalam buku ini, penyusun membahas mengenai sebab-sebab, tuntutan Petisi 50 dan tanggapan-tanggapan terhadap petisi tersebut, termasuk jawaban dari presiden, serta akhir penyelesaiannya.


Ketersediaan

6420201321 SOE pArea Lt.2Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
321 SOE p
Penerbit Mayasari : Solo.,
Deskripsi Fisik
63 pages : illustrations ; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
321
Tipe Isi
Text
Tipe Media
qPrint Media
Tipe Pembawa
qPaper
Edisi
Cet. I
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas

  • Petisi 50
    Pada pembukaan Rapim ABRI di Pekanbaru tanggal 27 Maret 1980, Presiden Soeharto mengatakan bahwa ABRI telah mengikat janji untuk tidak mengubah Pancasila dan UUD 1945, dan sebagai kekuatan sosial-politik ABRI harus benar-benar pandai memilih partner hubungan politik yang tidak meragukan Pancasila dan UUD 1945. Pidato tersebut diulang-ulang presiden dalam beberapa kesempatan, seperti pada peringatan hari jadi Kopassandha 16 April 1980. Pidato-pidato ini kemudian mendapat tanggapan yang besar, bahkan muncul apa yang dikenal dengan "Petisi 50". Dalam buku ini, penyusun membahas mengenai sebab-sebab, tuntutan Petisi 50 dan tanggapan-tanggapan terhadap petisi tersebut, termasuk jawaban dari presiden, serta akhir penyelesaiannya.


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya