Image of Politik Anti Kekerasan Paska Pemilu 99

Buku(Book)

Politik Anti Kekerasan Paska Pemilu 99



Krisis yang kita alami sekarang ini harus diterima sebagai krisis dalam arti yang paling tuntas dan penuh: yang lama sudah rubuh dan nyaris lenyap, sedang struktur baru tidak sempat lahir.
Semua partai, termasuk Golkar, memang bertekad untuk meninggalkan budaya politik orba, tetapi dalam kenyataan jarak kita dengan orba masih tetap seperti jarak kulit dengan daging. Mengapa hal itu bosa terjadi?
Masalah kita sekarang adalah soal tercampurnya secara liar nalar bisnis dengan nalar politik, nalar dagang dengan nilai agama.


Ketersediaan

7379201324.9598 SUB pArea Lt.2Tersedia

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
324.9598 SUB p
Penerbit Yayasan Alocita : Pustaka Pelajar : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
x, 184 pages ; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9799075009
Klasifikasi
3.249.598
Tipe Isi
Text
Tipe Media
qPrint Media
Tipe Pembawa
qPaper
Edisi
Cet.I
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

JudulEdisiBahasa
Demokrasi dan Proses PolitikCert. Iid
Demokrasi antara represi dan resistensiCet.Iid
Cita-cita politikCet. IIid
Demokrasi di IndonesiaCet.Iid
Evaluasi pemilu Orde Baru : mengapa 1996-1997 terjadi pelbagai kerusuhan? : menyimak gaya politik M. NatsirCet.Iid
Demokrasi Dan Civil Societyid
Benarkah DPR Mandul : Pemilu, Parpol, dan DPR Masa Orde BaruCet.Iid
Pemilu 1997 : Jajak Pendapat Dan Analisaid
Duel Segitiga Ppp, Golkar, Pdi Dalam Pemilu 1997id
Golkar Pascapemilu 1992id
Demokrasi : Ditinjau KembaliCet.Iid
Evaluasi pemilu Orde Baru : mengapa 1996-1997 terjadi pelbagai kerusuhan? : menyimak gaya politik M. NatsirCet.Iid
Benarkah DPR Mandul : Pemilu, Parpol, dan DPR Masa Orde BaruCet.Iid
Duel Segitiga Ppp, Golkar, Pdi Dalam Pemilu 1997id
Golkar Pascapemilu 1992id

Lampiran Berkas

  • Politik Anti Kekerasan Paska Pemilu '99
    Krisis yang kita alami sekarang ini harus diterima sebagai krisis dalam arti yang paling tuntas dan penuh: yang lama sudah rubuh dan nyaris lenyap, sedang struktur baru tidak sempat lahir. Semua partai, termasuk Golkar, memang bertekad untuk meninggalkan budaya politik orba, tetapi dalam kenyataan jarak kita dengan orba masih tetap seperti jarak kulit dengan daging. Mengapa hal itu bosa terjadi? Masalah kita sekarang adalah soal tercampurnya secara liar nalar bisnis dengan nalar politik, nalar dagang dengan nilai agama.


Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya