Integrasi aspek-aspek profesionalisme Barat dengan etika satria yang diangkat dari sejarah dan legenda Jawa sangat berpengaruh pada dan mewarnai sikap dan perilaku militer. Proses integrasi ini tidak semata-mata merupakan suatu pertahanan nilai-nilai budaya yang bersifat reaktif, melainkan suatu proses definisi diri yang esensial bagi pengembangan potensi politik para perwira. Kecenderungan ini telah ada dalam pemikiran para perwira sejak awal pembentukan Angkatan Darat pada tahun 1945.