Perpustakaan Medayu Agung
Perpustakaan Medayu Agung Surabaya didirikan pada tahun 2001 oleh Yayasan Medayu Agung Surabaya dalam upaya turut serta untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan Medayu Agung di sahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0000761.AH.01.05.Tahun 2019. Nama “Medayu Agung” sendiri memiliki makna yakni kebajikan dan kebijaksanaan untuk tujuan yang besar. Perpustakaan Medayu Agung Surabaya berlokasi di Jalan Medayu Selatan IV (Perum Kosagrha) No. 42-44, Surabaya.
Koleksi yang dimiliki oleh Perpustakaan Medayu Agung pada awalnya berasal dari koleksi pribadi milik Bapak Oei Hiem Hwie, yang beliau kumpulkan sejak usia muda. Beliau adalah seorang saksi sejarah dan mantan wartawan di salah satu surat kabar terkemuka di Surabaya pada masa Orde Lama. Selain dari koleksi Bapak Oei Hiem Hwie, Yayasan Medayu Agung juga berusaha mengumpulkan buku-buku dari masyarakat luas sehingga koleksi perpustakaan berjumlah kurang lebih 10.000 eksemplar, belum termasuk surat kabar, majalah dan foto-foto sejarah yang terbit dan dicetak pada tahun1800-an.
Oei Hiem Hwie, Kolektor Koran dan Buku Langka yang Legendaris
Kalau tak ada Oei Hiem Hwie, novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer mungkin tak pernah bisa sampai ke tangan kita sampai hari ini. Hwie adalah pembawa naskah asli Bumi Manusia yang ditulis Pram di atas kertas kantong semen selama ditahan di Pulau Buru. Hwie jugalah yang mencarikan kertas-kertas semen bekas untuk Pram bisa menulis Bumi Manusia.